MANDALIKA , lombokhariini.com – Tiga pembalap lokal asal Lombok Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menunjukkan kebolehannya pada ajang balap mobil kelas nasional, Mandiri Mandalika Festival of Speed (MFoS) seri ketiga yang digelar oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA ) di Sirkuit Mandalika atau Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika sejak Jumat 1 hingga Minggu 3 November 2024. Persaingan sengit kembali terjadi antara anak dan bapak, kali ini Firman berhasil ungguli bapaknya.
Pada seri ketiga MFoS 2024 kali ini hasil yang dicapai oleh ayah dan bapak ini berdua berbanding terbalik dari hasil MFoS putaran ke-2 sebelumnya.
Pada putaran kedua Edy Sopyan lebih unggul dari putranya Firman Sopyan, dia berhasil mencetak waktu tercepatnya pada 1:56,130 detik dan merebut podium dua, sementara Firman Sopyan mencatat waktu tercepatnya 1:58,322 detik dan memaksanya harus berada di posisi ke-3.
Pada putaran ke-3 MFoS Mandalika 2024 ini, Firman Sopyan finis lebih cepat dengan waktu 1:53.604 dari bapaknya Edy Sopyan yang finish dibelakangnya dengan catatan waktu 1:54.134 detik.
Sementara Viktal Farid Faisal yang juga pembalap lokal asal Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan mobil Mini Coopernya finis dengan catatan waktu tercepatnya 2:12.663 detik.
Meski letaknya berada di bawah anaknya Edi Sopyan cukup puas dengan hasil yang dicapainya, sebab terjadi peningkatan dari catatan waktunya pada MFoS round 2 sebelumnya.
“Catatan waktu saya kali ini lebih cepat 2,5 detik dari yang sebelumnya, Firman lebih cepat kurang lebih 4,5 detik dibandingkan MFoS sebelumnya, hasil ini membuat saya sedikit puas meski berada di bawah Firman,” ujar Edi.
Selain itu yang membuat laki-laki umur 60 tahun ini puas dengan pencapaiannya itu, karena mobil BMW M4 yang dia pakai masih standar pabrik, sedangkan pemabalap lain sudah menggunakan mobil yang dimodifikasi sedemiakan rupa dan menjadi mobil standar balap, seperti Forsche, Radical, BMW M2 dan lainnya.
“Setelah ini, saya akan mencoba uprgrade mobil saya ini, biar bisa mencapai angka paling tidak 1:50 detik, pada balapan tahu depan, mudahan ini bisa tercapai,” kata Edy.
“Kalau tahun ini waktunya singkat, awal bulan Desember nanti kita akan balapan lagi, jadi kita punya waktu untuk mengupgrade mobil kami ini setelah itu dan akan kita tunjukkan hasilnya pada MFoS tahu 2025 mendatang,” imbuhnya.
Firman juga tak mau kalah, ia akan mempersiapkan diri untuk bersaing dengan bapaknya dan pembalp lainnya, targetnya harus menjadi yang lebih baik lagi.
“Saat ini fokus saya masih terpecah, karena sedang menggeluti dunia drifting mobil,” kata Firman sambil melirik kearah bapaknya.
“Meski demikian saya akan menunjukkan kemampuan saya di balap mobil ini, mudahan bisa menjadi lebih baik lagi,” tambahnya.
Sementara Viktal akan terus mengembangkan dirinya untuk menjadi yang lebih baik lagi, agar dapat memuaskan masyarakat NTB.
“Saat ini saya juga sama seperti Firman, sedang menekuni dunia drifting mobil, Alhamdulillah kempetisi drifting mobil di Bali beberapa waktu lalu saya berhasil naik podium,” ungkapnya.
“Insya Allah pada event balap mobi Mandiri Mandalika Festival of Speed ini saya juga akan berusaha semaksimalnya untuk terus tampil menjadi yang terbaik,” tandasnya.
Direktur Utama PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Nusantara Jaya Priandhi Satria, mengapresiasi partisipasi para pembalap lokal. Menurutnya, ajang MFoS tidak hanya menjadi ajang promosi pariwisata dan otomotif, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para pembalap lokal untuk menunjukkan kebolehan.
“Dengan hadirnya sejumlah pembalap lokal, menjadi apresiasi MGPA. Satu sisi pembalap lokal mampu mencatat waktu dengan baik. Sisi lain, pembalap senior Edy Sopyan memiliki visi bahwa yang berumur pun ingin menjajal lintasan sirkuit Mandalika,” ujarnya.
“Kalau memang hobi ngebut-ngebutan sekarang ada tempatnya di Sirkuit Mandalika,” tutupnya.